Sampai dengan Juli 2023, daftar individu kaya raya di Indonesia memperlihatkan sedikit pergeseran dibandingkan dengan ranking akhir 2022. Daftar yang dipublikasikan oleh Forbes Real Time Billionaire menampilkan dua nama baru dalam 10 daftar orang terkaya di Indonesia.
Nama-nama baru di top ten orang terkaya di Indonesia adalah Dewi Kam dan Lim Hariyanto Wijaya Sarwono, Budi Hartono.
Kekayaan kedua individu ini melonjak drastis dari data tahun 2022, dengan Dewi Kam mengalami peningkatan 85% dan harta Lim melambung sebanyak 275% menjadi US$ 4,2 miliar.
Faktor utama kenaikan ini adalah kenaikan saham perusahaan pertambangan yang mereka miliki. Harta Dewi Kam meningkat sejalan dengan peningkatan harga saham batubara yang ia miliki, Bayan Resources (BYAN), meski belakangan cenderung menunjukkan tren penurunan, namun jika dibandingkan dengan posisi tahun lalu ini masih menunjukkan kenaikan yang signifikan.
Sedangkan, kekayaan Lim meningkat setelah perusahaan nikelnya yang termasuk dalam Grup Harita resmi go public. Trimegah Bangun Persada (NCKL) terdaftar di bursa sejak tanggal 12 April setelah berhasil mengumpulkan dana publik sebesar Rp 10 triliun dan menjadi salah satu perusahaan pertambangan dengan kapitalisasi pasar di bursa.
Selain dari bisnis nikel, Lim Hariyanto juga mendulang kekayaan dari kepemilikan saham mayoritas di perusahaan produsen minyak kelapa sawit yang terdaftar di Singapura, Bumitama Agri, yang perkebunannya beroperasi di Indonesia.
Tidak hanya itu, pria berusia 94 tahun ini juga memiliki mayoritas saham dalam perusahaan pertambangan bauksit yang terdaftar di Indonesia, yakni PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA).
Bisnis Lim tidak berhenti sampai di situ, penyebaran bisnisnya juga mencakup anak-anaknya. Dari tujuh anaknya, satu diantaranya yaitu Lim Gunawan Hariyanto adalah CEO Bumitama Agri, sementara salah satu putrinya, Christina, adalah presiden komisaris perusahaan sekuritas, Harita Kencana Sekuritas.
Sementara itu, orang baru lainnya adalah satu-satunya wanita di dalam 10 taipan RI. Kekayaan Dewi Kam pada awal Juli diperkirakan mencapai US$ 3,7 miliar atau sekitar Rp 55,5 triliun (kurs Rp 15.000/US$).
Kebanyakan dari kekayaan Dewi Kam berasal dari kepemilikan saham minoritas di perusahaan tambang batubara Bayan Resources di Indonesia. Saham Bayan Resources meroket tiga kali lipat pada 2022 di tengah krisis energi global.
Meskipun, tercatat sebagai pendatang baru dalam daftar wanita tajir di Indonesia tahun 2022, namun bukan berarti wanita berusia 72 tahun ini kurang berpengalaman. Bahkan, dia memiliki andil dalam serangkaian pembangunan dan operasional pembangkit listrik.
Dewi Kam adalah pemilik dari PT Sumber Energi Sakti Prima (SSP), yang berkolaborasi dengan PT Bosowa Energi dalam proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeneponto di Desa Punagaya, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan.
Pembangkit ini memberikan kontribusi dalam memenuhi kebutuhan listrik di Sulawesi Selatan dengan kapasitas 2×125 MW. Proyek sektor kelistrikan ini dibangun dan mulai beroperasi penuh oleh Bosowa Energi dua tahun lalu setelah diresmikan oleh Menteri ESDM Jero Wacik pada tanggal 19 Desember 2012.