Indonesia, negara kepulauan dengan populasi lebih dari 270 juta orang, merupakan negara yang juga memiliki sejumlah orang terkaya di dunia. Beberapa orang ini menghasilkan kekayaan melalui berbagai industri, mulai dari perbankan hingga teknologi, dan perkebunan hingga properti. Berikut ini adalah ulasan lengkap tentang orang-orang terkaya di Indonesia.
1. Robert Budi Hartono dan Michael Hartono
Robert Budi Hartono dan Michael Hartono adalah dua saudara yang merupakan orang terkaya di Indonesia. Mereka menghasilkan kekayaan mereka melalui perusahaan rokok Djarum, yang mereka warisi dari ayah mereka, dan juga melalui investasi mereka di Bank Central Asia (BCA), bank terbesar di Indonesia. Menurut Forbes, pada tahun 2020, kekayaan bersih mereka diperkirakan mencapai $38,8 miliar atau sekitar Rp 566 triliun.
Robert Budi Hartono dan Michael Hartono adalah contoh nyata dari sukses bisnis keluarga. Djarum, yang didirikan oleh ayah mereka pada tahun 1951, sekarang menjadi produsen rokok terbesar ketiga di Indonesia. Selain itu, investasi mereka di BCA juga telah memberikan hasil yang luar biasa. Mereka membeli saham BCA pada tahun 1990-an saat bank tersebut hampir bangkrut dan sekarang menjadi pemegang saham mayoritas.
2. Eka Tjipta Widjaja
Eka Tjipta Widjaja adalah pendiri dari Sinar Mas Group, salah satu konglomerat terbesar di Indonesia dengan kepentingan di berbagai sektor seperti agribisnis, properti, dan perbankan. Eka Tjipta Widjaja, yang meninggal pada tahun 2019, lahir di China dan pindah ke Indonesia pada usia muda. Dia memulai bisnisnya dengan berjualan biskuit dan kemudian beralih ke bisnis kelapa sawit.
Sinar Mas Group, yang didirikan pada tahun 1962, sekarang memiliki beberapa perusahaan besar di Indonesia, termasuk Bank Sinar Mas, perusahaan properti Sinar Mas Land, dan produsen kertas Asia Pulp & Paper. Menurut Forbes, pada saat kematiannya, Eka Tjipta Widjaja memiliki kekayaan bersih sebesar $8,6 miliar atau sekitar Rp 125 triliun.
3. Susilo Wonowidjojo
Susilo Wonowidjojo adalah pemilik dari Gudang Garam, produsen rokok terbesar kedua di Indonesia. Susilo mengambil alih bisnis ini dari ayahnya, Surya Wonowidjojo, yang mendirikan Gudang Garam pada tahun 1958. Menurut Forbes, pada tahun 2020, Susilo Wonowidjojo memiliki kekayaan bersih sebesar $5,3 miliar atau sekitar Rp 77 triliun.
Bisnis rokok di Indonesia sangat menguntungkan, dengan sekitar dua pertiga populasi perokok. Gudang Garam, yang berarti “gudang garam” dalam bahasa Indonesia, dikenal dengan produk kreteknya, yaitu rokok yang mengandung campuran tembakau dan cengkeh.
4. Anthoni Salim
Anthoni Salim adalah orang terkaya keempat di Indonesia, dengan kekayaan bersih sebesar $4,7 miliar atau sekitar Rp 68 triliun menurut Forbes pada tahun 2020. Anthoni Salim adalah pemimpin Salim Group, konglomerat dengan kepentingan di berbagai sektor, termasuk makanan, perbankan, dan telekomunikasi.
Salim Group didirikan oleh ayah Anthoni, Soedono Salim, yang juga dikenal sebagai Liem Sioe Liong, seorang imigran dari China. Grup ini dikenal dengan Indomie, merek mi instan yang populer di seluruh dunia, dan juga memiliki Bank Central Asia, salah satu bank terbesar di Indonesia.
5. Chairul Tanjung
Chairul Tanjung, juga dikenal sebagai CT, adalah pengusaha dan politisi Indonesia yang memiliki kekayaan bersih sebesar $3 miliar atau sekitar Rp 43 triliun menurut Forbes pada tahun 2020. Dia adalah pendiri dan pemilik CT Corp, konglomerat dengan kepentingan di sektor media, ritel, dan keuangan.
Chairul Tanjung memulai bisnisnya dengan menjual buku kuliah saat dia masih kuliah di Universitas Indonesia. Dia kemudian melanjutkan untuk mendirikan sejumlah bisnis, termasuk Bank Mega dan Trans Corp, yang memiliki stasiun televisi Trans TV dan Trans7, serta sejumlah hotel dan pusat perbelanjaan.
6. Prajogo Pangestu
Prajogo Pangestu adalah pengusaha Indonesia yang memiliki kekayaan bersih sebesar $2,6 miliar atau sekitar Rp 38 triliun menurut Forbes pada tahun 2020. Dia adalah pemilik dari Barito Pacific, perusahaan yang awalnya berfokus pada industri kayu tetapi sekarang memiliki kepentingan di sektor kimia, properti, dan energi.
Prajogo Pangestu memulai karirnya di industri kayu pada tahun 1970-an dan kemudian mendirikan Barito Pacific pada tahun 1987. Meskipun perusahaan ini mengalami beberapa tantangan, termasuk krisis finansial Asia pada akhir 1990-an, Barito Pacific telah berhasil bertahan dan berkembang.
7. Boenjamin Setiawan
Boenjamin Setiawan, juga dikenal sebagai Dr. Boen, adalah pendiri dan pemilik dari Kalbe Farma, perusahaan farmasi terbesar di Indonesia. Menurut Forbes, pada tahun 2020, Boenjamin Setiawan memiliki kekayaan bersih sebesar $2,5 miliar atau sekitar Rp 36 triliun.
Boenjamin Setiawan mendirikan Kalbe Farma pada tahun 1966 bersama dengan lima saudara dan saudarinya. Perusahaan ini sekarang menjadi produsen obat-obatan terbesar di Asia Tenggara dan memiliki lebih dari 35.000 karyawan.
8. Mochtar Riady
Mochtar Riady adalah pendiri dari Lippo Group, konglomerat dengan kepentingan di sektor perbankan, properti, dan kesehatan. Menurut Forbes, pada tahun 2020, Mochtar Riady memiliki kekayaan bersih sebesar $2 miliar atau sekitar Rp 29 triliun.
Mochtar Riady memulai karirnya di perbankan dan kemudian mendirikan Lippo Group pada tahun 1950-an. Grup ini sekarang memiliki beberapa perusahaan besar di Indonesia, termasuk Lippo Bank, rumah sakit Siloam, dan perusahaan properti Lippo Karawaci.
9. Eddy William Katuari
Eddy William Katuari adalah pemimpin dari Wings Group, produsen produk rumah tangga dan makanan. Menurut Forbes, pada tahun 2020, Eddy William Katuari memiliki kekayaan bersih sebesar $1,9 miliar atau sekitar Rp 27 triliun.
Eddy William Katuari mengambil alih Wings Group dari ayahnya, Johannes Ferdinand Katuari, yang mendirikan perusahaan ini pada tahun 1948. Wings Group dikenal dengan produk seperti sabun mandi Wings, deterjen Daia, dan mi instan Mie Sedaap.
10. Tahir
Tahir, yang nama lengkapnya adalah Dato Sri Tahir, adalah pengusaha dan filantropis Indonesia yang memiliki kekayaan bersih sebesar $1,7 miliar atau sekitar Rp 24 triliun menurut Forbes pada tahun 2020. Dia adalah pendiri dan pemilik Mayapada Group, konglomerat dengan kepentingan di sektor perbankan, properti, dan kesehatan.
Tahir memulai bisnisnya dengan menjual barang-barang elektronik dan kemudian mendirikan Mayapada Group pada tahun 1986. Dia juga dikenal sebagai filantropis yang dermawan, dengan sumbangan untuk pendidikan dan kesehatan di Indonesia dan di seluruh dunia.
Kesimpulan
Orang-orang terkaya di Indonesia telah mencapai keberhasilan mereka melalui berbagai industri dan sektor. Meskipun mereka memiliki latar belakang dan jalan yang ber